Senin, 05 Desember 2011

0 Menekan Suplai 'Rumput Liar' di Lumbung Ganja

Menekan Suplai 'Rumput Liar' di Lumbung Ganja





Aceh - Kepala Polda Aceh Irjen Pol. Iskandar Hasan mengakui bila saat ini Aceh masih mendominasi pasokan narkotika kelas 1 ganja. Akibatnya, Aceh dijuluki lumbung ganja merunut beberapa kasus pengungkapan kasus tindak pidana narkotika sebelumnya.

"Pasar ganja cukup menjanjikan baik di dalam atau di luar negeri. Banyak tersangka kasus ganja dari Aceh. Semuanya bilang dari Aceh, kalau di bilang lumbung tidak boleh marah, karena memang tanahya subur," kata Iskandar.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat pemusnahan barang bukti hasil pengungkapan ladang ganja di Markas Polda Aceh, Jl Cut Nyak Din, Banda Aceh, Senin (5/12), di depan jajaran Muspida Aceh.

Iskandar mengakui dari beberapa hasil pengungkapan ladang ganja yang ad di Aceh para tersangka yang merupakan petani ganja merupakan masyarakat setempat.

"Saya percaya orang-orang ini adalah pelaksana lapangan saja, ada sindikasi-sindikasi besar di balik mereka," ujarnya.

Sepanjang 2011 dari operasi gabungan yang dilakukan kepolisian dibantu TNI, berhasil mengungkap 148 hektare ladang ganja yang ada di Aceh dengan 279,280 batang pohon ganja.

Jumlah tersebut di luar 155 hektare yang diungkap aparat gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Polda Aceh, dibantu TNI, dengan barang bukti sebanyak 1.520.408 batang ganja. Bila Ditotalkan luas ladang Aceh yang telah terungkap sepanjang 2011 adalah 303 hektare.

Berbagai cara dilakukan guna menekan tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkotika di masyarakat. Termasuk dengan menekan dan memberantas langsung 'biang' ganja yaitu di ladangnya. Cara ini diklaim jauh lebih efektif ketimbang melakukan penindakan bilan narkotika sudah berada di tengah masyarakat.

"Kalau kita menumpas dari sumbernya jauh lebih efektif dan efisien. Kalau sudah terlanjur beredar costnya lebih tinggi," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol. Benny Joshua Mamoto, kepada detikcom.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat berada di lokasi temuan ladang ganja di Desa Lam Aping, Kemukiman Lemteuba, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Nagro Aceh Darusalam, Minggu (4/12).

Dia mencontohkan pola pegejaran target operasi under cover dengan target 100 kilogram ganja. "Bila kita langsung ke sumbernya bukan hanya kilogram, tapi ton," jelas Benny.

Efektifitas dengan target langsung kepada sumbernya, diyakini Benny, dapat menekan suplai peredaran narkotika di masyarakat. "Ini menjadi salah satu cara dalam memutus mata rantai jejaring narkotika yang ada di Indonesia," ujarnya.

Senada dengan Kapolda, Benny meyakini para tersangka yang merupakan petani atau petani ganja merupakan masyarakat yang diperdaya oleh bandar.

"Langkah awal adalah mensosilaisikan ke masyarakat bahwa barang ini (ganja) ilegal. Kita juga jelaskan efek penggunaan ganja," kata Benny.

Selain memberikan penyadaran kepada masyarakat sekitar yang mengandalkan ekonominya dari berladang ganja, pihaknya akan mengupayakan alternative development, seperti penanaman pohon nilam dan pohon jabon.

"Nantinya secara rutin kita akan mengecek ladang yang dimusnakhkan kemudian kita antisipasi membuka ladang baru. Bila rutin dilakukan kita yakini tingkat suplai turun. kalau suplai turun, serta merta konsumsi turun," jelas Benny.


"Apabila tidak all out, maka sindikat itu makin kuat," tandasnya.
okebloog.blogspot.com

About the Author

I'm Dilipkumar, the founder of Wordpresstoblogger.info. This blogger Template was made by me, if you like it Subscribe to Our Feed and Follow Me on Twitter Wptoblogger

    Other Recommended Posts

  • artikel

0 komentar:

Posting Komentar

 
back to top