Selasa, 02 November 2010

we love jepara & persijap

Tenun Troso Diharapkan Jaga Kualitas

E-mail Print PDF
Untuk memastikan tenun ikat Troso tetap eksis di tengah persaingan usaha yang semakin ketat, upaya menjaga kualitas produk harus terus dilakukan. Terobosan desain produk yang baru juga diperlukan agar dapat memenuhi dinamika selera pasar. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Jepara H. Ahmad Marzuqi, dalam diskusi Pengembangan Usaha Tenun Ikat di Jawa Tengah, yang dilakukan Selasa (26/10) di Ruang Rapat 1 Setda Jepara.
Dialog yang dipandu Kabag Humas Setda Jepara Drs. Hadi Priyanto, MM, menghadirkan dua nara sumber masing-masing Abdul Jamal pengusaha tenun ikat Troso Jepara, dan Adi Eko Priyono, Direktur Eksekutif Budi Santoso (BSF) Semarang.
Diungkapkan bahwa selama ini tenun ikat troso mengalami kecenderungan yang fluktuatif. Hal ini tidak lepas dari berbagai permasalahan yang menyelimuti mulai bahan baku yang kian sulit, desain produk yang kurang memenuhi selera pasar, hingga masalah pemasaran. “Kebijakan pasar bebas ASEAN-China (ACFTA) sedikit banyak berpengaruh terhadap perkembangan industri tekstil di Indonesia. Produk Cina yang dinilai murah mengancam kelangsungan industri dalam negeri termasuk IKM” tandasnya.
Untuk itu kelangsungan sektor IKM sangat ditentukan dari kebijakan dan dukungan yang diberikan mulai pelatihan manajemen, bantuan modal dan juga pemasaran. Kebijakan pemakaian seragam tenun troso bagi PNS sejak tahun 2003, merupakan indikasi bahwa pemerintah sangat memperhatikan keberadaan serta kelangsungan usaha sektor ini. 
Saat ini, tenun ikat Troso berkembang menjadi sandaran hidup sebagian besar masyarakat Desa Troso, Pecangaan. Dari sekitar 17 ibu penduduk, lebih dari 2.571 jiwa bergantung pada industri ini. Usaha ikat ini juga berkembang ke desa-desa sekitarnya. Saat ini, terdapat 257 unit usaha tenun ikat di troso. Jumlah unit usaha ini terus mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2006 jumlah unit usaha tenun ikat baru terdapat 238 unit , tahun 2007 meningkat menjadi 241 unit usaha, tahun 2008 meningkat menjadi 250 unit usaha, dan tahun 2009 meningkat menjadi 257 usaha. Peningkatan jumlah unit usaha, juga dibarengi peningkatan jumlah tenaga kerja dari 2.135 orang (2006) menjadi 2.571 orang (2009) (Ardiansyah)

About the Author

I'm Dilipkumar, the founder of Wordpresstoblogger.info. This blogger Template was made by me, if you like it Subscribe to Our Feed and Follow Me on Twitter Wptoblogger

    Other Recommended Posts

  • sport

0 komentar:

Posting Komentar

 
back to top